Short Story tentang Candi Borobudur untuk Telling Story
Hai sahabat Desa Bahasa Borobudur, kali ini kami ingin berbagi cerita sedikit tentang Candi Borobudur. Berikut adalah Short Story tentang Candi Borobudur untuk Telling Story dalam bahasa Inggris beserta terjemahannya.
Borobudur Temple was built at the beginning of 9th Century by Syailendra king. It is the greatest of all Buddhist monuments and one of the world heritages.
Borobudur, which is located in the earth of central Java province, exists on 276 meters above sea level. This temple stands up on natural hill. It is 42 meters high. This temple or monument is divided into 3 (three) parts. Each part has its own philosophy.
The first part or the lowest part is called Kamadathu. It means the world of desire. The second part is called Rupadhatu. It tells about Lalitawistara or Rupadhatu rill. Buddha is supposed to be cosmic. Buddha is merely manifests himself as a human budha to proclaim salvation to the people. He leads people in a pilgrimage to the third part called Arupadatu. Arupadatu means the world of formlessness. Arupadatu consists of three level terraces and crowned by the main stupa. The first level is Nirvana. The second level and is called Pari Nirvana and the third level Maha Pari Nirvana In addition, this monument has been renovated twice. The first renovation took place in 1907 until 1911. The second renovation was in 1973 until 1983. The renovation is carried out by Indonesian government and assisted by a Dutch engineer whose name is Teodorus Van Ep. Donated by UNESCO; the renovation spent $27 million dollars.
Terjemahan :
Candi Borobudur dibangun pada awal abad ke-9 oleh raja Syailendra. Ini adalah yang terbesar dari semua monumen Buddha dan salah satu warisan dunia.
Borobudur, yang terletak di bumi provinsi Jawa Tengah, ada pada ketinggian 276 meter di atas permukaan laut. Candi ini berdiri di atas bukit alami. Tingginya 42 meter. Candi atau monumen ini terbagi menjadi 3 (tiga) bagian. Setiap bagian memiliki filosofinya sendiri.
Bagian pertama atau bagian paling bawah disebut Kamadathu. Itu berarti dunia keinginan. Bagian kedua disebut Rupadhatu. Ini bercerita tentang raga Lalitawistara atau Rupadhatu. Buddha seharusnya kosmis. Buddha hanya memanifestasikan dirinya sebagai budha manusia untuk mewartakan keselamatan kepada orang-orang. Dia memimpin orang dalam ziarah ke bagian ketiga yang disebut Rupadatu. Rupadatu berarti dunia tanpa bentuk. Arupadatu terdiri dari tiga tingkat teras dan dimahkotai oleh stupa utama. Tingkat pertama adalah Nirvana. Tingkat kedua dan disebut Pari Nirvana dan tingkat ketiga Maha Pari Nirvana Selain itu, monumen ini telah direnovasi dua kali. Renovasi pertama berlangsung pada tahun 1907 sampai 1911. Renovasi kedua adalah pada tahun 1973 sampai 1983. Renovasi dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan dibantu oleh seorang insinyur Belanda yang bernama Teodorus Van Ep. Disumbangkan oleh UNESCO; Renovasi menghabiskan $ 27 juta dolar.
semua materi ini sudah diHAKCIPTAkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar